Kamis, 18 Maret 2010

do'a untukmu



sepoy angin merayap di celah jendela
diantara hijab hijau muda yang terderak ceria 
antara teringat dan mengingat 
engkau masih disana......


tersunging bibir menyiratkan senyuman
saat cahaya membentuk raga
tawa indah penuh bahagia, 
detak jantung tak tentu,
malu-malu menatap mata indah mu,
tersiratlah suasana hati....
engkau lah yang di nanti


perlahan sang mentari bergerak
membawa kembali bayangan
yang tersisa hanya sepotong do'a
agar engkau selalu dalam penjagaan-NYA
agar engkau selalu dalam rahmat-NYA
dan.... agar setiap langkahmu bernilai ibadah kepada-NYA


----untuk sahibatiku ----

2 komentar:

  1. puisi masih seperti dulu,kalimat bersayap yang
    multi interpretasi.pembaca hanya bisa menduga apa maksud sebenarnya,tetapi tetap bisa menikmati keindahan bahasanya.mungkin ini sesuatu yang langka,sarjana teknik punya kelayakan intuisi untuk menulis puisi.

    BalasHapus
  2. Terimakasih sudah meninggalkan jejak di tulisan saya. benar sekali bahwa puisi mengandung multi interpretasi yang pembaca nya hanya bisa menebak makna yang tersirat di dalamnya. bahwa puisi-puisi disini adalah ungkapan hati dari semua kejadian yang dipelajari sang penulis dari dari lingkungan keseharianya untuk menundukkan lisan melalui tulisan.

    BalasHapus