Selasa, 05 Juni 2018

Aku dan Kawaguchi

*** Yeaah,, akhirnya bisa melunasi hutang nulis 4 years ago, :-D

Jam 09:00 JST (Japan Standard Time)
Turun dari kereta di stasiun Kawaguchi. Perjalanan selanjutnya adalah menemukan Kawaguchi Centre Hotel yang ternyata kami serombongan memang belum pernah kesana (jyahh,, apalagi saya yang baru pertama kali ke Jepun, hikks). Alhasil setengah jam lebih kami muter muter nyari hotel… kalau dari map di stasiun sih, letaknya ga jauh… tapi koq ga nemu-nemu yaa…. Hoho,, ternyata kami masuk ke gedung yang menurutku mirip mall. Tapii…. Hhmm ada yang aneh, ini mall koq isi nya orang lagi main game semua… laki laki perempuan pada sibuk mantengin monitor di depannya. Dan setelah mendapat penjelasan rekan satu rombongan yang sebelumnya pernah kensusai 3 tahun- ternyata tempat itu adalah tempat perjudian online :D *nunduk jalan keluar

Bulan November adalah bulan dimana warna daun terlihat begitu cantik, untukku, paling tidak mimpi duduk dan berjalan di antara dedaunan yang gugur sudah tercapai.. Terimakasih ya Rabb.. Engkau memberiku kesempatan untuk melihat salah satu indahnya ciptaanMu


Jam 09:40 JST, Alhamdulillah akhirnya ketemu juga hotelnya. Setelah check in dan mendapatkan nomor kamar, tibalah waktunya bociii… zzzzz *jauh-jauh ke jepun nyampai malah boci.

Morning View in front of Hotel

Malam hari kami makan malam ke ario, mall ini tidak terlalu besar tapi sangat nyaman untuk tempat cuci mata. Depan mall terdapat taman (koen) yang didominasi pohon sejenis maple, jadi semakin kelihatan cantik karena dominasi warna kuningnya.
Hal yang paling menyenangkan di ario ini adalah ketika melihat sepeda terpakir rapi, memang sikap disiplin dan teratur sudah mendarah daging di orang Jepang. *ngiriiiiiiiiii
Di ario kami sekalian makan malam, dari sekian banyak pilihan akhirnya jatuh pada steak daging,, tapiii.. sembelihan disini sudah pasti tidak menyebut Asma Allah, yang artinya TIDAK HALAL!!!
Jadi, mending makan nasi sama abon cabe ya… Hehee



Hari pertama di Honsa, saya merasakan taste yang berbeda sekali, disana komunikasi antar orang per orang seperti kurang. Datang ke kantor tidak banyak bicara, senam dan suasana kerja yang hening benar benar merasakan budaya kerja mereka. Ini sangat kontras dengan kami di office cikarang yang selalu tampak ceria daaan,, emmm suka ngobrol selama jam kerja dan lebih sadis,, makan di jam kerja beb!!! *sstttt… ini bu HRD berisik ajah :-D

Kalau di Indo ini pemandangan yang langka, perempuan jadi operator forklift. 
Sebelum post meeting, saya diperkenalkan dengan flow proses di honsa (yang menurutku sih tidak banyak bedanya dengan OII), mengunjungi warehouse yang ternyata terpisah dari produksi. Dan terpisahnya itu tidak main-main,, untuk menuju lokasi gudang harus berjalan sekitar 5 menit. Menurutku perjalanan ini tidak membosankan karena sepanjang jalan bisa menikmati rumah yang berjajar rapiiih, bersih dan cantik.

Selanjutnya post meeting yang panjang dan jujur saya merasa bosan. Secara memakai mother language mereka… wkwkwk.. *manalah ku paham L,, sebenarnya ada interpreter yang dengan terbata-bata transalate dari Nihon go ke English… tapi ya we know lah only 60% yang aku fahim selebihnya Cuma manggut2 sambil mencerna pronunciation mereka.

Celebration After Meeting, the front lady is OCH Member

After meeting, its time to jalan jalan… :D
Dari Kawaguchi, move to Tochigi, then ke Nikko, ke Assakusa, Tokyo, Akiabara.
Cukuplah picture yang ngomong yaa... secara sudah malas juga mencetin keyboard inih.. hikks

Momiji @Nikko

Kegon Water Fall
Road to tokyo Sky Tree
Then.... Tokyo Tower


Selasa, 27 Oktober 2015

Trip to Kawaguchi

Minggu, 2 November 2014

Ini adalah perjalan pertamaku ke luar negeri.
Alhamdulillah… saya salah satu orang yang beruntung mendapatkan kepercayaan dari  chairman Ohkuma Kaichou (semoga beliau selalu diberikan kesehatan) dan pastinya atas andil dari salah satu orang keren di negeri ini, Pak Suyoto Rais Expatriat di negeri sendiri yang 25 tahun hidupnya dihabiskan di Jepang, China dan Thailand. Beliau ini Vice President di OII. Bagi yang belum kenal dengan beliau silakan beli buku autobiografi beliau selama berkiprah di jepang dan Indonesia *kalimat ini mengandung promo,


Diantar my beloved husband... Love you Aa :-*

Tujuan keberangkatan sebenarnya adalah menghadiri meeting tahunan Ohkuma Group di Head Quarter (Honsha) selama 10 hari (2 November - 11 November. Tapiii… kenyataan berkata laii,, hehee… meeting ternyata cukup 1 hari,, 9 hari lainnya adalah jalan-jalan. Alhamdulillah….
Padahal saya sudah mempersiapkan materi meeting hampir sebulan sebelumnya… kecewa?... tentu tidakk sodara sodarahh,, bersyukur malahh… (Alhamdulillah lagi)

Day 1
Senin, 3 November 2014, 08:00 JST
Pesawat Garuda (GA598) safely landing di bandara Narita Tokyo, turun dari pesawat kami langsung menuju stasiun untuk melanjutkan perjalanan menuju stasiun nippori dengan menggunakan shinkanses (bullet train/sky liner).

Ini pertama kali pengalamanku naik kereta :D, sekalinya naik malah dapat kereta super cepat dimana jarak 56 Km antara narita – nippori ditempuh dalam waktu 36 menit saja. Dan tahukah saudara-saudara, bahwa jadwal kereta di Jepang itu tett… bener2 pas banget ga molor dan ga ada delay. Berangkat jam 10:30 JST  tiba di nippori 11:18 JST *Disiplin tiada tara



Pemandangan saat menunggu kereta

Ini bukan Skyiner/shinkansen yaa.. Ini kereta biasa


Dari Nippori selanjutnya kami melanjutkan perjalanan ke stasiun Kawaguchi dengan kereta biasa, seperti cerita sebelumnya… no delay untuk transportasi di Jepang (bahkan bukan untuk transportasi doang deh sepertinya,, huhu.. andaikan di Indo juga begini..). Keluar dari stasiun nippori dengan perut yang sudah mulai teriak, kami sarapan di sebuah tempat makan yang ada di dalam stasiun. Jangan bayangkan dengan wart** yaa (no offense :D).
Cara pesan makan disini  –keren- menurutku, di depan Rumah Makan ada satu papan display dengan menu yang dapat dipilih. Setelah memasukkan koin dan memilih menu, saya mendapatkan satu struk yang selanjutnya struk tersebut ditukar dengan menu yang telah kita pesan… then makan soba mie hangat yang InsyaaAllah Halal karena menu yang dipilih rekomendasi langsung dari Pak Suyoto,, hmm oishi na…

Udon, Ragu mau makan,, Hikkss... 


Midnight di Kawaguchi Station


Selanjutnya perjalanan dari Nippori ke Kawaguchi, stasiun keren kedua yang kusinggahi… ahh kawaguchi... rindu terbawa daun di musim gugur *issh mulai dehh L

Berlanjut “Aku dan Kawaguchi”


Jumat, 22 Juni 2012

Sejuta Rindu Menunggu


Sinar mentari yang menyapa
menyemai tiap kelopak mawar cinta
Mengiring lembut bayu melantunkan syair nan merdu
dan berbisik
.......ada sejuta rindu menunggu........

Kutitipkan cinta ini sepanjang masa
Kubngkai dengan keimanan
Kusulam dengan tinta ketakwaan
karena dengan iman dan takwa lah kita dipersatukan

Ditaman kerinduan
Kusirami dengan senyuman kasih sayang
Kujaga dengan do'a sepanjang masa
.... kepada Sang pemilik cinta yang sesungguhnya
Agar wangi cinta ini tak hanya cukup sampai disini
Namun hingga nanti kita kembali
Cinta inilah yang akan mempertemukan kita kembali



~~~Dialah yang menciptakan kalian dari diri yang satu dan daripadanya Dia menciptakan istrinya, agar dia merasa senang kepadanya (Al-A'raf:189)~~~

Senin, 18 Juni 2012

Tempat itu bernama an-nar


Saudariku...
Gemetar saat nama itu di ucapkan
Gundah hati saat kata itu disebutkan
Deras air mata ketika isi nya digambarkan
Satu tempat yang setiap waktu kita berbelindung di jauhkan darinya
Satu tempat yang tidak pernah seorangpun mau melihatnya
Satu tempat yang tidak terbayangkan kedahsyatan siksanya

satu tempat yang bernama "an-nar" 
ya,, neraka dengan berbagai tingkatanya

Tempat itu adalah


Hawiyah:
yang diperuntukkan atas orang-orang yang ringan timbangan amalnya, yaitu mereka yang selama hidup di dunia mengerjakan kebaikan bercampur keburukan. Orang muslim laki-laki maupun perempuan yang perbuatan sehari- harinya tidak sesuai dengan ajaran Islam, maka Hawiyah sebagai tempat tinggalnya. Mereka ini yaitu orang yang tidak mau menerima syariat Islam, tidak mau memakai jilbab (bagi wanita), memakai sutra dan emas (bagi lak- laki), mencari rejeki dengan cara tidak halal, memakan riba dan lain sebagainya.

Jahim
neraka sebagai tempat penyiksaan atas orang-orang musyrik atau orang-orang yang menyekutukan Allah, maka sesembahan mereka akan datang untuk menyiksa mereka.Syirik disebut sebagai dosa yang paling besar.


Saqor
Tempat untuk orang-orang munafik, yaitu orang-orang yang mendustakan perintah Allah dan Rasulullah. Mereka mengetahui bahwa Allah sudah menentukan hukum Islam melalui lisan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, tetapi mereka meremehkan syariat Islam. 

Laza
Neraka yang bergejolak apinya dan mengelupaskan kulit kepalanya. [QS:70. Al Ma´aarij] 15-18 

Huthomah 
tempat orang yang suka mengumpulkan harta, serakah dan menghina orang-orang miskin. Mereka berpaling dari agama, tidak mau bersedekah dan tidak mau pula membayar zakat. Mereka juga memasang wajah masam apabila ada orang miskin yang meminta bantuan. Maka Allah membalas dengan menyiksa mereka dengan cara menguliti dan mengelupaskan kulit muka mereka. Serta membakar mereka semau yang Allahmau. juga untuk yang gemar mengumpulkan harta berupa emas, perak atau platina, mereka serakah tidak mengeluarkan zakat hartanya dan mencela menghina orang-orang miskin. Maka di Huthamah harta mereka dibawa dan dibakar untuk diminumkan sebagai siksa kepada manusia pengumpat pengumpul harta.

Sair
Diisi oleh orang-orang kafir. Dan orang yang memakan harta anak yatim. Kafir berasal dari kata kufur yang berarti ingkar atau menolak. Sehingga kafir dapat diartikan menolak adanya Allah atau dengan membantah perintah Allah dan Rasul-NYA.

Wa'il
Tempat para pengusaha dan pedagang yang culas, mengurangi timbangan, mencalo barang dagangan untuk mendapatkan keuntungan yang berlipat. Maka dagangan mereka dibakar dan dimasukkan ke dalam perut mereka sebagai azab atas dosa-dosa mereka.

Jahanam
Neraka tempat penyiksaan itu kemudian banyak disebut orang dengan nama jahanam. Neraka yang paling dalam dan berat siksaannya. [QS: 15. Al Hijr 43-44]


Rabbku
Dimanakah akhir kami?
Hanya Rahmat-Mu lah yang bisa menjauhkan kami dari neraka-Mu
Dengan NamaMu, kami berlindung dihari yang tiada seorangpun menyiksa seperti siksa Mu.

"Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dai siksa kubur dan siksa neraka, dari fitnah hidup dan fitnah mati, serta dari fitnah dajjal" 

Minggu, 10 Juni 2012

Jejak Jejak Cinta


Teruntuk saudariku yang ingin menggenapkan separoh dinya.
Saya coba tulisakan beberapa nasihat as-salaf untuk mengokohkan ikatan cinta dalam rumah tangga
Moggo disimak :)




Nasihat Umamah binti Harits terhadap putrinya

"Wahai putriku, tidak berapa lama lagi engkau akan meninggalkan rumah yang engkau keluar darinya, dan sangkarmu yang selama ini engkau besar didalamnya. menuju seorang yang tidak engkau kenal dan teman yang belum akrab engkau denganya. maka, jadilah engkau dayangnya niscaya ia akan menjadi budakmu. dan jagalah perkara yang akan menjadi bekal bagimu

*Berupaya tampil menarik di depan suami.

**Qona'ah mematuhi dan menyetujui dalam semua perkara (perkara yang ma'ruf)

***Menjaga tempat-tempat pandangan dan penciumanya. jangan sampai matanya jatuh pada yang kotor dan usahakan penciumanya membau aroma yang harum

****Menjaga hartanya dan menjaga keluarga serta barang berharganya. Inti menjaga harta adalah ahli dalam mengatur dan menjaga keluarga serta pandai mendidiknya.

*****Berusaha memasukkan kegembiraan terhadap suami dengan berbagai cara.

******Cemas terhadap bahaya yang menimpanya dan mudah mema'afkan ketika ia berbuat salah. Lalu jangan sekali kali bergembira ketika ia berduka atau berduka ketika ia bergembira

*******Memperhatikan waktu tidur dan makannya. Karena lapar membakar dan kurang tidur membuat nanar.

Semoga bermanfa'at

Maraji': Buhul Cinta
Anoa, 11 Juni 2012

Rabu, 09 November 2011

Prasasti Cinta (1)

Alhamdulillah...
Segala puji dengan sepenuh ketundukan kepada-Mu, hanya untuk-Mu ya Maliik, ya Salaam...
Setelah setahun rehat, ternyata blog ini masih masih menyisakan ruang untuk jemari ini berkarya... :)

Kiranya dalam kebahagiaan dalam sebuah pernikahan memang diluar jangkauan hayal manusia.
Subhanallah, benarlah kiranya pernikahan adalah penyempurnaan agama-Mu.
Dalam sebuah pernikahan,
Engkau mengumpulkan hati kami dalam cinta karena-Mu dan dalam keta'atan kepada-Mu.
Ketika Engkau memberikan ruang terindah bagi kami untuk hidup berdampingan,
saling mengingatkan, saling menguatkan dan bersama-sama meraih cinta-Nya


Pelaminan - Juwana 29 September 2010 - 02.00 am

---Prasasti Cintaku---

Suamiku....
Hari ini kutilis sebuah prasasti dengan segenap cinta untukmu
setelah lewat 1 haul pernikahan kita,,,
tak pernah sedikitpun terdengar oleh telinga ini kegelisahan, kemarahan ataupun sedikit cercaan darimu
Sungguh penuh syukur ku ucap kepada-Nya,, karena dengan rahmat-Nya lah cinta ini bermuara


Kekasihku,
kau jadikan setiap hariku merindumu
kau jadikan setiap detak jantung ini dentuman cinta yang syahdu
kau semikan setiap musim dalam taman cintamu

Pemimpinku....
Benarlah bahwa dengan cinta menjadi terang semua kegelapan
Benarlah bahwa dengan cinta akan dibesarkan arti kebaikan
,,,,dan sungguh amat benar...
...bahwa lautan cinta tidak berpantai dan sungai cinta tak bermuara
dan jalan cinta sungguh tidak berbatas...

Jauziku,
aku ingin bercerita tentang cinta yang kokoh
yang tak berkurang dengan berjalanya waktu
yang tak terkikis oleh badai dan topan
yang tak ternilai oleh megahnya dunia


Belahan jiwaku,
kokohkanlah bangunan rumah tangga ini dengan mawaddah dan mahabbah
kemarin, saat ini, esok, dan sampai akhirat kelak
bersama-sama mereguk indahnya hidup berumah tangga
menuju cinta-Nya

My  beloved husband,
sulit untuk menerjemahkan hati ini
karena begitu banyak hal yang membuatku bersyukur
karena Allah Ta'ala telah menyatukan kita dalam indahnya cinta.
yang karena cinta itu tak hanya kebahagiaan dunia yang ingin kau berikan,
lebih dari segalanya,,,
merindangkan rumah  tangga dengan cahaya Illahiah
serta menyelamatkan keluarga dari dahsyatnya jilatan api nerakalah yang lebih utama.

terimakasih kekasihku....

---Rabbana Hablanaa min azwaajinaa wa dzuriyyaatinaa kurrota a'yuniin waj'alnaa lilmuttakiina imaaman---

Cikarang baru, 29 September 2011

Kamis, 02 Desember 2010

Katakan tidak pada riba

STOP RIBA 


Suatu kali Rasulullah sallallahu’alaihi wassalam bersabda "akan datang masa ketika mereka yang tidak mau makan riba pun terkena debunya." Artinya seluruh tata kehidupan pada masa itu bercampur dengan riba hingga kita tak bisa menghindarinya. Sekarang perhatikan keadaan sekeliling kita.
Ketika seseorang hendak memiliki rumah, kendaraan, peralatan rumah tangga (tivi, perabot elektronik, mebel, dsb), pada umumnya, harus membayarnya dengan kredit, karena harga yang tak terjangkau. Lebih dari itu, untuk kebutuhan sekunder pun, seperti untuk biaya pendidikan, ongkos kesehatan, juga berbasis kredit.
Bisakah kita menghindari riba, setidaknya debunya, ketika riba telah menjadi sistem? Untuk bepergian pun, apalagi kalau lewat jalan tol, kita terlibat dengan sistem riba - karena ongkos tol dan pajak jalan yang kita bayarkan mengandung riba, sebab investasinya berasal dari kredit perbankan. Bahkan seluruh layanan sosial yang disediakan pemerintah pun, dalam bentuk apa pun, sesungguhnya dibiayai dari utang berbunga dari perbankan. Bukankah untuk menggaji PNS pun pemerintah mengandalkan APBN yang berasal dari utang berbunga dari bank luar negeri?
Sebagai kaum beriman kita tak boleh menganggapnya sepele. Allah SWT mengancam hukuman yang berat para pelaku riba. Dosa yang harus mereka tanggung karena keterlibatan dengan riba adalah dosa terbesar kedua sesudah syirik. Rasulullah sallallahu’alaihi wassalam telah pula menegaskan bahwa kedudukan mereka yang terlibat dengan riba - langsung atau tidak langsung - yaitu yang membayarkan, yang menerima, yang mencatat, dan yang membiarkannya, adalah sama kedudukannya. Kita semua berdosa atasnya.
Mengapa dosa riba begitu besar dan ancaman hukumannya begitu berat? Sebab riba adalah sumber kesengsaraan bagi semua orang. Riba telah mengakibatkan seluruh beban kehidupan menjadi semakin tidak tertanggungkan, biaya dan harga apa pun menjadi berlipat ganda. Sekali lagi perhatikan kenyataan di sekeliling kita: semula setiap keluarga secara relatif mudah dapat memiliki rumah. Tapi, ketika tanah-tanah dikuasai para bankir melalui pengembang-pengembang, memiliki rumah mulai menjadi kemewahan. Dan dengan dalih menolong masyarakat para bankir menciptakan Kredit Perumahan Rakyat (KPR). Apa akibatnya? Justru harga rumah semakin tak terjangkau. KPR yang semula ditujukan untuk rumah tipe 70, harus diturunkan untuk tipe 60, lantas untuk tipe 45, lalu tipe 36, dan kini semakin kecil lagi untuk tipe 21. Itu pun hanya bisa dibeli oleh sedikit orang, karena harganya yang semakin mahal.
Juga untuk biaya kesehatan dan pendidikan. Lagi-lagi dengan dalih membantu masyarakat untuk “meringankan” biaya jasa sosial ini para rentenir menciptakan berbagai bentuk kredit, asuransi, tunjangan, dan sebagainya, yang semuanya berbasis pada utang berbunga. Lagi-lagi akibatnya adalah justru biaya kesehatan dan pendidikan semakin tidak terjangkau. Sebab, selain membayar ongkos untuk jasa pendidikan dan kesehatan itu sendiri, masih harus ditambah dengan biaya bunganya.
Dalam Al Qur’an Allah SWT melarang pemraktekan riba yang berlipat ganda (mudhoafah). Sistem perbankan memastikan riba sekecil apa pun menjadi berlipat ganda. Pelipatgandaan ini bukan saja terjadi secara linier, pada utang bunga berbunga yang secara langsung dikenakan oleh perbankan pada kredit yang dikeluarkannya, tetapi efek rentetan yang terjadi pada setiap transaksi yang mengandung utang bunga, yang ditanggung oleh seluruh masyarakat dalam bentuk beban hidup yang semakin mahal.
Karena itu menjadi kewajiban setiap muslim untuk menghentikan riba. Dan Allah SWT dengan sifat Pemurah dan Pengasihnya memberi kita salah satu jalannya yang paling baik, yakni melalui sedekah. Sabdanya: “Yamkhaqullahurriba wa yurbi sodaqoti” (Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah, QS 2:276). Tapi, kita perlu memahami bagaimana mekanisme sedekah yang akan memusnahkan riba ini, yakni melalui sedekah jariah, berupa wakaf.
Wakaf yang diwujudkan dalam bentuk aset produktif akan menghasilkan surplus yang dapat digunakan sebagai sumber santunan sosial, entah untuk beasiswa, santunan untuk yatim piatu dan manula, biaya klinik, dapur umum, dan sebagainya, secara lestari. Dengan sedekah jariah yang berkelanjutan dari wakaf berbagai bentuk produk ribawi (kredit, asuransi, tunjangan pensiun, dsb) sebagaimana disebut di atas, tak lagi kita butuhkan. Maka, ketika sedekah jariah - yakni wakaf - subur, riba akan punah dengan sendirinya. Itu sebabnya Baitul Mal Nusantara mencanangkan Wakaf Imarah, sebagai satu bentuk wakaf terpadu, dan merupakan model yang telah terbukti sebagai sumber kesejahteraan sosial yang dapat diandalkan di masa lalu. Jadi, bila Anda bersedekah, ujudkanlah sebagai wakaf (tunai) dan bukan sebagai sedekah konsumtif semata.