Rabu, 24 Juni 2009

:*:Rasa HatiKu:*:


Gejolak perasaan menyembul ditengah kemelut yang tak kumengerti apa penyebabnya
Perpaduan antara keindahan dan kekhawatiran
kenyamanan dan ketakutan

Lembaran-lembaran tulisan merah muda tak sanggup mengurai pelangi jiwa
Cahaya menyeruak ditengah bayangan kebiruan
Jelas ini bukan suatu fatamorgana
ini bukan de javu biasa
ini bukan ilusi tanpa arti
ini juga bukan imajinasi penuh seorang pemimpi

Rasa ini nyata
rasa ini ada
rasa ini menghujam dengan keindahan yang tak pernah terasakan sebelumnya.

Indah dengan gemerlap ribuan cahaya
Cantik bagai pesona taman-taman impian.

Yaa... Rabbana
Harap hati ini
Ridho-Mu untuk langkah ini
untuk setiap musim bunga yang akan kulalui

Untuk sebuah penantian yang berbalut sejuta untain rasa dalam pelangi jiwaku.
Untuk penyempurnaan setengah agama-MU
Bersama langkah orang-orang yang memendam rindu
Dalam taman-taman cinta-MU
Berharap bertemu dengan-Mu
Untuk bisa menatap keindahan Wajah-Mu

Selasa, 16 Juni 2009

Malam||


Sayup-sayup kudengar suara dari luar kamar, suara yang mencurigakan, namun telinga ini masih sanggup mendengarnya. Penasasaran dengan suara tersebut, kucoba untuk melihat dari jendela kamar. Trauma atas kejadian 1 tahun silam masih membekas jelas. iyah,,, ditengah guyuran hujan deras, 2 orang asing berusaha menunaikan pekerjaan haram untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dengan cara mencongkel jendela kamarku. Maling??? tidaaakk....!!!!!!! Hffuuhh,,, ternyata bapak yang lagi mematikan kran air. emang ada kebocoran di tempat penampungan air di kontrakan teteh. :)

Terjaga ditengah malam....
Ya Rabb... ditengah pekatnya ruang kamar ini, aku sendirian, tidur sendirian, keheningan yang menghiasi semakin memperdalam rasa sentimentil diriku. Ahh,,, ini baru di dunia, pekatnya malam masih tak seberapa karena masih terbias cahaya lampu dari luar dan cahaya mini compo ku yang posisinya dalam keadaan stand by. Nanti, entah selesai aku nulis di blog ini, entah seminggu lagi, entah setahun lagi, atau... entahlah kapan waktu kontrakku di dunia ini habis. Yang jelas nan pasti,,, jatah waktu semakin berkurang, dan suatu saat nanti aku akan diminta untuk pulang dengan semua hasil yang selama ini aku kumpulkan. Yaa Rabbi... akhirkanlah hidup hamba dengan akhir yang baik, dengan mentauhidkanMU, dengan keadaan sujud kepadaMU. amiin...

Fase pertama aku akan melewati dimana tak ada orang yang sudi menemani ku didalam ruangan kecil yang hanya cukup untukku. Dingin, sendiri, dan diperparah lagi dengan teman-teman baru yang tak bersahabat dengan tubuh yang selama ini aku rawat. Semua orang akan meninggalkanku, Rabb... mampukah lisan ini menjawab pertanyaan yang diajukan oleh malaikatMU??

’Apabila seorang muslim ditanya di dalam kubur, maka dia bersaksi babwa tiada Tuhan melainkan Allah dan bahwa Muhammad adalah rasul Allah. Itulah maksud firman Allah, Allah meneguhkan orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh di dalam kehidupan dunia dan di akhirat’’ (HR Bukhari dan Muslim)

Ya Rabb... Teguhkanlah hati dan ucapan ini, Hamba memohon perlindungan kepadaMU dari azab kuburMu...

’Allah meneguhkan orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan berbuat apa yang Dia kehendaki’’ (Ibrahim: 27)

Rabbana,,, mata ini takkan pernah sanggup bersabar menanggung azabmu. Ampunilah kami, ampunilah kekhilafan kami, ampunilah kebodohan kami, ampunilah kesombongan kami. "Laa "Illaha Illa anta Subhaanaka innii kuntu minadzolimiin"


Cikarang,,, 17 Juni 2009
Untukmu temanku,,, yang semalam mendengarkan semua gelisah, bahagia, haru dan sedihku. Aku mencintaimu karena Allah... Semoga kita menjadi hamba yang berjalan dikoridornya sesuai rambu-rambu yang ditunjukanNYA. :)

Kamis, 11 Juni 2009

:*:Rasa:*:



Terjebak dalam gradiasi perasaan...
Satu titik kebingungan yang masih menggelayuti hati ini. tentulah salah apabila kita menempatkan diri kita dalam suatu posisi yang "mungkin" dalam kacamata normal itu zona yang abu2 dan cenderung gelap.


Ada dilema yang terus membuncah tatkala keinginan hati bertentangan dengan rasa hati. keinginan kuat untuk mengikuti keinginan untuk tidak bermain-main dengan zona qulb, berbanding terbalik dengan keinginan rasa untuk menuruti kenyamanan area perasaan.
Yaa Rabb,,, Maafkan keinginan yang tak selaras dengan tindakan ini.

Rasa itu belum hilang meski asa telah sirna. Ingin aku pergi dari perasaan ini, ingin aku berhenti memikirkan asa ini. toh semuanya telah terbawa senja yang selanjutnya akan terganti dengan malam yang bertabur bintang.

Semu, semuanya samar... bahkan ketika diri ini mengerti telah terjebak dalam rasa yang semu, mengapa raga ini tak kuasa mengakhiri. Betapa bodohnya diri ini, betapa lemahnya hati ini.

Duhai Rabb yang menggenggam hati ini....
Engkau amatlah mengerti, diri ini takkan sanggup untuk menyakiti. Sesungguhnya Engkau yang paling mengerti apa arti semua ini.