Kamis, 18 Februari 2010

pemberhentian di tebing kebahagiaan


Air mata adalah fitrah manusia yang memiliki perasaan,
Sebagaimana nikmat Allah pada makhluknya,,,
dia mengalir... menyatu
dia ada,, sebagai simbol eksistensi bahwa ia adalah manusia biasa

Ketika terpancing amarah,,, emosional menyentil,, sedih menggelayut
Akankah akan terus larut dalam duka? bukankah itu fitrah jiwa?
cepatlah sadar,,, untuk kembali bangkit,
karena waktu tidak bisa rehat sejenak hanya karena kesedihan
karena zaman tak bertoleransi pada kediaman,
seolah kita pasrah tergilas dan terlindas dalam lelap duka

Kita semua tak bisa sembunyi dari realita
mungkin untuk sesaat,, mungkin untuk menghela nafas,,,
tapi yakinlah bahwa,, tak mungkin untuk selamanya.
Dan suatu waktu, ibroh nya akan terbuka dengan jelas,
Jikalau tidak saat ini,, esok? lusa?,,,
ahhhh,,,, itu hanya masalah waktu


Hidup yang kau jalani bukan buai mimpi
ini realita yang harus kau jawab dengan tindakan nyata
tidak hanya memohon,, memohon dan terus memohon.
Adakah ini muak dengan kata-kata "cinta" saat diri "mencintai"
Adakah ini benci dengan istilah "menyayangi" saat diri ini "terluka"
dan masihkah ada percaya dengan "kesetiaan" saat bercermin di dinding "pengkhianata"

Cinta dan sayang tidak lebih menjadi bumbu masakan yang pernah kita cicipi
dimana rasanya akan hilang saat makanan itu tertelan
begitulah,,, bukan karena tidak pernah merasakan,,,
tapi sempat singgah untuk sedikit sementara

Hanya cinta karena Allah,,, yang selamanya akan kekal
Tak akan bertambah karena dia berbuat baik kepadamu,,,
dan tak akan berkurang karena dia berbuat kasar terhadapmu (Yahya bin Mu'az)

-Inna ma'al usri Yusron-
setelah kesusahan akan ada kemudahan
namun lantaskah kita hanya berharap tanpa ada ikhtiar?
Tinta takdir telah kering,,,
kata seandainya hanyalah perangkap yang syaiton pasang

Sekarang,,,
Tentukan jalan yang akan engkau lalui dalam perjalanan
akhirnya,,, tempat pemberhentian yang akan kau temui
Adakah lebih memilih pemberhentian sementara?
padahal....
masih ada jalan untuk meniti pemberhentian di tebing keabadian
pemberhentian dimana dia akan menyapa kita
*** Dalam kebersamaan dan kebahagiaan
          dalam Naungan Cinta Rabb kita***

---Labuhkanlah cinta ini dalam naungan kasih-Mu wahai Dzat Yang Membolak balikkan hatiku---

Tidak ada komentar:

Posting Komentar