--MONOLOG JIWA--
Bahkan untuk mendengar ulang lirih harapan yang sempat terdengar dari keinginan ikhlas merekapun enggan,,,
bagaimana bisa?
sementara jiwa ini telah diobrak-abrik kemuraman yang tak berpangkal,,
bagaimana bisa?
sementara jiwa ini telah diobrak-abrik kemuraman yang tak berpangkal,,
bukan,,, bukan tak berpangkal....
tapi engkaulah yang terlalu tuli untuk sekedar mendengar ujung pangkal yang mereka katakan.
tapi engkaulah yang terlalu tuli untuk sekedar mendengar ujung pangkal yang mereka katakan.
Di telaga itu,, ingin kubersama,,
ditemani setiap amal yang yang tertebar dalam senyum dan langkah ikhlas seorang hamba,,
meski jalanya terjal,,, aku ingin tetap menempuhnya....
meski langkahku goyah,,, aku akan tetap melangkah....
meski fisikku lelah,,, aku ingin tatap tegap....
dan meski penuh karat dosa,,, aku ingin tetap membersihkanya...
bersama harapan yang masih tersisa,,
karena di sana.... akan kuminta ampunan-Nya,,, akan kutemui ke ridhoan-Nya,,,
dan karena disana... ada al-kautsar bagi mereka yang bertakwa --
--------------dan disana,,, disana....... di dalam cinta-Nya.
ditemani setiap amal yang yang tertebar dalam senyum dan langkah ikhlas seorang hamba,,
meski jalanya terjal,,, aku ingin tetap menempuhnya....
meski langkahku goyah,,, aku akan tetap melangkah....
meski fisikku lelah,,, aku ingin tatap tegap....
dan meski penuh karat dosa,,, aku ingin tetap membersihkanya...
bersama harapan yang masih tersisa,,
karena di sana.... akan kuminta ampunan-Nya,,, akan kutemui ke ridhoan-Nya,,,
dan karena disana... ada al-kautsar bagi mereka yang bertakwa --
--------------dan disana,,, disana....... di dalam cinta-Nya.
subhanalloh...indah sekali mba...salam ta'aruf juga..jazakillah khairan katsiran sudah mampir ke blog ana...semoga menjadi silaturahmi yang indah, layaknya bunga2 yang bertaburan di rumah mba yang indah ini...^____^
BalasHapuswaiyyaki ukhti...
BalasHapusamiin,, allahumma amiiin ^^